Deretan Kekejaman Pelaku Pembunuhan Eno Parihah

Deretan Kekejaman Pelaku Pembunuhan Eno Parihah - Eno Parihah (18) tak bisa memberikan hatinya buat tiga laki laki ini. Tetapi apa daya, cinta bertepuk sebelah tangan itu mengakibatkan karyawati pabrik plastik PT PGM ini diperkosa dan dibunuh dengan cara brutal oleh pria-pria kejam itu.


Eno dihabisi oleh RAL (15), siswa SMP Kelas 2 di Tangerang, Rahmat Arifin alias Arif (23), buruh pabrik PT PGM dan Imam Harpiadi (23) di kamar mesnya di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Tangerang pada Jumat 13 Mei 2016 dini hri.

Ketiganya mengendap diam-diam masuk ke kamar Eno. Eno dibekap dengan bantal dan diperkosa oleh pelaku Arif. Bagai kesetanan, para tersangka lalu membabi buta membunuh Eno.

"Ini pembunuhan sangat biadab, pembunuhan sadis," demikian ucap Kombes Krishna Murti, Dirkrimum Polda Metro Jaya.

Berikut kekejaman para pembunuh Eno Parihah: 

1. Diperkosa

Sebelum dibunuh dengan cangkul, Eno serta diperkosa oleh salah satu pelaku, Rahmat Arifin.

Saat masuk ke dalam kamar Eno, tiga pelaku melihat korban dalam kondisi sedang tiduran dengan cuma mengenakan pakaian tank top.

Seterusnya pelaku Imam cepat menbekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh pelaku RAL mencari pisau di dapur. Lantaran di dapur tak ada pisau, kemudian pelaku RAL ke luar kamar dengan tujuan mencari benda lain selain pisau.

Pelaku Arif menyuruh pelaku Imam memegangi tangan Eno. "Salah satu tersangka Rahmat Arifin alias Arif (23) memperkosa korban terlebih dahulu sebelum membunuh korban," kata Kombes Krishna Murti, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya  kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

2. Dianiaya dengan Cangkul dan Garpu

Hasil visum sementara dari RSUD Tangerang, ditemukan adanya luka-luka terhadap bagian luar dan bagian dalam badan korban.

"Hasil visum, dipastikan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul, gagang cangkul-90 persen gagang masuk-melalui lubang kemaluan menembus rongga perut, rongga panggul, merobek hati, merobek rongga sekat dada kanan belakang pada paru-paru kanan bagian atas sehingga luka disertai pendarahan pada rongga dada dan rongga perut, kekerasan tumpul pada dada dan puting susu kiri dan kanan merupakan kekerasan seksual/perbuatan cabul terhadap korban kekerasan tumpul pada leher secara tersendiri dapat menyebabkan kematian," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti.

Kebiadaban para tersangka serta nampak dari hasil sensor dalam di badan korban yg ditemukan adanya patah tulang pipi kanan berlubang, patah tulang rahang kanan, luka terbuka yg menembus lapisan penutup rongga panggul penggantung urat besar sebelah kanan.

"Kemudian hati mengalami robek sampai belakang bawah menembus ke atas dekat rongga dada kanan, robeknya paru-paru kanan bagian atas sampai bawah, pendarahan pada rongga dada 200 cc, rongga perut 300 cc. Sementara dari hasil lab urine korban dinyatakan kehamilan negatif," terangnya.

Selain itu, ditemukan pula luka terbuka dan pendarahan pada alat kemaluan yg diakibatkan kekerasan benda tumpul.

Sedangkan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso meneruskan pelaku Imam sempat mencakar korban dengan memakai garpu sampai membuat pipi kanan korban luka dengan panjang kurang lebih 10 cm. "Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan akibat garpu, memar pada bibir atas dan bawah, luka lecet pada leher akibat cangkul," sambungnya.

3. Dendam Sering Diakati Jelek

Tiga pelaku pembunuhan sadis karyawati pabrik plastik di Dadap, Tangerang, Eno Parihah (18), nyatanya tak saling mengenal satu sama lainnya.

"Mereka tidak saling mengenal satu sama lainnya. Hanya saja, ketiga pelaku ini mereka sama-sama menyukai korban Eno dan melihat tersangka RAL (15) mau menemui korban, dua tersangka lainnya kemudian masuk dan melihat korban sedang tidur, langsung dibekap," tutur Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Hal senada serta diungkapkan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso. Beliau menyatakan bahwa ketiga pelaku suka kepada Eno, namun wanita itu cuma memberikan respons kepada RAL.

"Ketiga orang ini suka sama korban. Kalau Arif dan Imam tidak ditanggapi, tetapi yang ditanggapi itu tersangka RAL," ucap Eko.

Dijelaskan Eko, pelaku Arif mengaku membunuh korban sebab kesal sering diejek korban. Arif merupakan kawan satu pabrik dengan korban yg baru dikenalnya selama 4 bulan.

"Kalau Arif ini, dia kesal lantaran kalau tersangka lewat itu suka dikatai 'pahit, jelek' oleh korban," kata Eko lagi.

Sementara pelaku RAL mengaku membunuh korban sebab kesal di tolak berhubungan intim. RAL sendiri baru kenal bersama korban selama sebulan sesudah pada awal mulanya korban berkenalan dengan pelaku dengan mengaku bernama Indah.

"Tersangka RAL ini sering SMS-an sama korban. Waktu malam itu juga korban yang membukakan pintu mess untuk tersangka, tetapi karena ditolak berhubungan intim, sehingga tersangka juga ikut membunuh korban," terang Eko.

Sedangkan pelaku Imam sendiri mengaku sakit hati sebab cintanya tak pernah dibalas. "Kalau Imam ini, dia suka sama korban tetapi tidak pernah ditanggapi sama korban, sehingga dia dendam. Bahkan tersangka Imam ini sudah membawa garpu sebelumnya untuk melukai korban," lanjutnya.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Ari Hermansyah. Template oleh PosHape. ke Atas